Monday, January 23, 2012

ciri prilaku anak sukses masa mendatang bagian II

Perasaan malu adalah perasaan gelisah yang
dialami seseorang terhadap pandangan orang lain
atas dirinya. Ada yang mengartikannya sebagai
sesuatu yang “aneh”, “hati-hati”, “curiga” dan
sebagainya.
Pada umumnya sejak lahir manusia telah
memiliki sedikit perasaan malu, namun bila
perasaan itu telah berubah menjadi semacam
rasa takut yang berlebihan, maka hal itu akan
menjadi suatu fobia, yaitu takut mengalami
tekanan dari orang lain atau takut menghadapi
masyarakat. Anak yang pemalu selalu
menghindar dari keramaian dan tidak dapat
secara aktif bergaul dengan temannya yang lain.
Guru tidak mudah mengetahui apakah muridnya
seorang pemalu, sebab pada umumnya mereka
tidak suka berbuat kegaduhan atau masalah. Sifat
pemalu dapat menjadi masalah yang cukup serius
sebab akan menghambat kehidupan anak,
misalnya dalam pergaulan, pertumbuhan harga
diri, belajar, dan penyesuaian diri. Umumnya ciri
anak pemalu ialah terlalu sensitif, ragu-ragu,
terisolir, murung, dan juga sulit bergaul. Jadi
mereka perlu diberi bantuan.
PENYEBAB MASALAH
1. Unsur Keturunan
Hal ini merupakan faktor yang tidak langsung
dan belum pasti. Sejak lahir anak tersebut
terlihat agak sensitif dan kemungkinan hal itu
terjadi karena pembawaan saat ibu yang ketika
sedang mengandung mengalami tekanan jiwa
maupun fisik. Namun ini juga belum dapat
menjadi suatu bukti yang kuat apakah kelak anak
yang sensitif itu akan menjadi seorang pemalu.
2. Masa Kanak-kanak Kurang Gembira
Ada sebagian anak yang mengalami hal-hal yang
kurang menyenangkan pada masa kanak-
kanaknya. Misalnya orangtua sering berpindah-
pindah, orangtua bercerai, orangtua meninggal,
dipaksa pindah sekolah atau dihina oleh teman
dan sebagainya. Semua pengalaman itu
mengakibatkan terganggunya hubungan sosial
mereka dengan lingkungan, suka menghindar
atau mundur, dan tidak berani bergaul dengan
orang yang tidak dikenal.
3. Kurang Bermasyarakat
Sifat pemalu akan terjadi bila anak hidup dengan
latar belakang di mana ia diabaikan oleh
orangtuanya, atau dibesarkan dalam lingkungan
keluarga yang mengasingkan diri, terlalu
dikekang sehingga mereka tidak dapat
mengalami hubungan sosial yang normal dengan
masyarakat.
4. Perasaan Rendah Diri
Mungkin perasaan malu itu timbul karena anak
bertubuh pendek, bersikap kaku atau punya
kebiasaan yang jelek, lalu berusaha untuk
menutupinya dengan cara menyendiri atau
menghindari pergaulan dengan orang lain.
Karena kurang rasa percaya diri dan beranggapan
dirinya tidak sebanding dengan orang lain, ia
tidak suka memperlihatkan diri di keramaian.
5. Pandangan Orang Lain
Banyak anak yang menjadi pemalu karena
pandangan orang lain yang telah merasuk ke
dalam dirinya sejak kecil. Mungkin orang dewasa
sering mengatakan bahwa ia pemalu, bahkan
guru dan teman-teman juga berpendapat sama,
sehingga akhirnya ia benar-benar menjadi
seorang pemalu.
Padahal anak-anak seperti ini kelak akan menjadi
anak yg unggul di bidang sains dan teknologi,
atau bisa juga mereka menjadi seniman2 dan
maestro kelas dunia, mereka adalah anak-anak yg
peka dan penuh cinta kasih,terutama cinta kasih
terhadap pada orangtuanya.
4.)Anak yg Terlalu Cerewet dan Tidak Tahu
Malu pada lingkungannya.
Contoh : Anak ini bahkan cenderung sering
membuat orangtuanya malu-maluin
Jadi anak kecil sering serba salah. Sedikit bicara,
orangtua prihatin. Banyak cakap, bikin sebel bin
senewen. Menghadapi bocah “bawel”, bagaimana
meladeninya? Betulkah itu juga cermin tingginya
intelektualitas anak?
Usai gladi resik untuk pementasan musik,
sekelompok anak yang tergabung dalam sebuah
paduan suara berhamburan keluar dari sebuah
gedung pertunjukan. Riuh rendah suara mereka,
mirip tawon keluar dari sarangnya. Maklum
anak-anak. Tapi, coba simak bocah yang satu ini.
“Ma, Mama, lihat enggak tadi aku di panggung.
Yang berdiri di sebelahku namanya Nia. Dia
teman sekolahku. Mama tahu ‘kan. Nah, anak
kecil di depannya, yang rambutnya dikuncir dua,
itu lo yang bajunya pink, Mama lihat ‘kan?
Gayanya dia ‘kan salah ya, Ma. ‘Kan mestinya
badannya enggak ikut goyang, cuma kepalanya
aja. Iya ‘kan Ma? Eh, Ma, Ma, Si Nia itu ‘kan juga
ngeles balet di sanggar deket rumah kita. Itu lo
Ma, yang di halamannya ada pohon mangganya.
Tahu ‘kan Ma ….”

Comments :

0 comments to “ciri prilaku anak sukses masa mendatang bagian II”

Post a Comment

 

Copyright © 2009 by nazwa-555

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger