Monday, December 20, 2010

kandungan zat dan persentase kandungan air baku layak konsumsi

Kandungan logam besi ( Fe) di air Sungai Mahakam yang awalnya mencapai 3 , 23 mg/l , setelah dibersihkan dengan serbuk biji kelor akan turun menjadi 0, 13 mg/l . Angka ini sesuai standar baku mutu air minum.
Tak hanya itu, serbuk biji kelor juga dapat menurunkan kadar tembaga ( Cu ) . Jika awalnya mencapai angka 1 , 15 mg/I turun menjadi 0 , 12 mg /l . Jauh di bawah standar baku mutu air minum dan air bersih yang diperbolehkan , yaitu, 1 mg /l .
Selain itu juga kandungan logam mangan ( Mn) yang semula 0 ,24 mg/l menjadi 0 , 04 mg /l , telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih 0 ,1 mg /l dan 0 , 5 mg/l .
Tetapi apabila air itu akan dikonsumsi , maka aroma khas kelor masih tetap terasa. Untuk menghilangkannya , pada bak penampungan air harus ditambahkan arang yang dibungkus yang berfungsi menyerap aroma kelor . Selain itu, dari hasil uji sifat fisika kualitas air Sungai Mahakam dengan parameter kekeruhan yang semula mencapai 146 NTU, setelah dicampur sebuk biji kelor akan menurun menjadi 7 ,75 NTU. Angka ini memenuhi standar baku air bersih yang ditetapkan , yaitu 25 NTU. Untuk parameter warna yang semula 233 Pt. Co , akan turun menjadi 13, 75 Pt. Co , atau telah memenuhi standar baku mutu air minum dan air bersih sebesar 15 Pt . Co dan 50 Pt . Co. Cara membuat ‘ serbuk ajaib’ biji kelor juga sangat sederhana , yakni , hanya menumbuk biji buah kelor yang sudah tua hingga halus . Serbuk itulah yang kemudian ditaburkan ke dalam air limbah , dengan perbandingan tiga sampai lima miligram untuk satu liter air dan diaduk dengan cepat. Dalam waktu 10 hingga 15 menit setelah pengadukan , maka partikel kotoran yang terdapat dalam air akan menyatu dan mengendap , sehingga air menjadi jernih . Tak hanya berbentuk serbuk , Enos juga telah membuat ekstraktif kelor dengan konsentrasi lima persen, yaitu dengan merebus lima gram tepung biji kelor ke dalam 100 ml air hingga mendidih dan disaring. '' Air saringan kelor juga dapat digunakan untuk menjernihkan air. Caranya dengan mencampur tiga hingga lima mililiter ekstrak biji kelor ke dalam satu liter air dan diaduk dengan cepat, '' katanya . Berdasarkan catatannya , dalam satu polong buah kelor terdapat 10 hingga 15 biji kelor dengan berat masing- masing biji sebesar 2 , 5 gram tanpa kulit ari . Dari 10 biji kelor dapat dibuat menjadi serbuk untuk menjernihkan air sebanyak 40 liter. Penjernih air dari serbuk biji kelor ini diakuinya lebih ekonomis jika dibandingkan sistem penjernihan air dengan bahan baku tawas . Perbedaannya hanya terletak pada lamanya waktu penjernihan air . Tawas hanya memerlukan waktu 5 menit untuk pengendapan partikel setelah pengadukan , sementara serbuk kelor memerlukan waktu 10 hingga 15 menit. Tak hanya itu, keuntungan serbuk biji kelor , yakni gampang diperoleh di seluruh wilayah Kaltim , sementara tawas jarang diproduksi di Kaltim, sehingga PDAM harus mendatangkan dari luar daerah , seperti Manado dan Kupang . Tawas umumnya dicampur dengan aluminium dan sulfat sebelum digunakan untuk menjernihkan air sungai . Pria yang juga menemukan pemutih kulit dari kayu nangka ini mengatakan , tanaman kelor yang ditanam dengan biji dan stek dapat tumbuh dengan cepat di daerah berair , sehingga dapat dibudidayakan di daerah aliran sungai ( DAS ) Mahakam . ''Dalam tiga bulan pertama tumbuhan tersebut sudah cukup besar dan enam bulan kemudian sudah berbuah dan bisa dimanfaatkan bijinya , '' katanya . Karena itu, memanfaatkan tanaman kelor untuk menjernihkan air menjadi alternatif dan lebih ekonomis dan efisien, serta dapat melestarikan lingkungan dengan membudidayakan tanaman kelor di sekitar DAS . (***) unmul .ac. id

Comments :

0 comments to “kandungan zat dan persentase kandungan air baku layak konsumsi”

Post a Comment

 

Copyright © 2009 by nazwa-555

Template by Blogger Templates | Powered by Blogger